UPI Kampus Sumedang Jadi Lokasi UTBK

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Sumedang berjalan lancar. Terlebih lagi, pada gelombang I ini, panitia UTBK dari UPI Kampus Sumedang, sudah menyiapkan protokol pelaksanaan UTBK tahun 2020 ini, secara matang.

Wakil Direktur UPI Kampus Sumedang Dr Maulana SPd MPd mengatakan, sudah mempersiapkan secara matang, terkait teknis pelaksanaan UTBK di masa pandemi ini. Terlebih lagi, UPI Kampus Sumedang memiliki infrastruktur yang memenuhi standar.

Dalam pelaksanaan UTBK ini, terang Maulana, UPI Kampus Sumedang menyiapkan 40 unit komputer sesuai instruksi panitia pusat. “Jadi untuk UTBK ini kami menyiapkan empat lab, di mana satu lab-nya terdiri dari 10 unit komputer. Dan tentunya, kami sudah mengatur jarak antar unit, agar tidak terjadi interaksi yang berdekatan sesama peserta sebagai pencegahan penyebaran virus Corona,” beber Maulana kepada Sumeks, kemarin.

Pada gelombang pertama yang dilaksanakan pada 5 Juli sampai 14 Juli 2020 ini, terang Maulana, dilaksanakan dua sesi. Sesi pertama dengan peserta sebanyak 40 peserta, yang dilaksanakan dari pukul 09.00 sampai pukul 11.00 orang. Sedangkan Sesi kedua, dimulai pukul 14.00 sampai pukul 16.00. “Jadi dalam satu hari ada 80 peserta yang terbagi menjadi dua kelompok peserta, masing-masing 40 orang,” katanya.

Sedangkan untuk UTBK gelombang kedua, terang Maulana, dilaksanakan pada 20 Juli sampai 29 Juli 2020. “Total ada 1.520 peserta atau calon mahasiswa. Sebanyak 1.505 orang, merupakan warga Sumedang dan Jawa Barat. Dan ada 15 orang yang terindikasi dari luar Jawa Barat,” beber dia.

Adapun sesuai edaran dan rekomendasi Gubernur dan Bupati Sumedang, kata Maulana, pihaknya dalam melaksanakan kegiatan ini, sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Yakni, Ketika peserta masuk ke gerbang, pihaknya hanya menerima calon peserta tidak menerima pengantar.

“Jadi keluarga atau pengantar itu, hanya drop out depan gerbang. Selanjutnya, peserta dicek beberapa dokumen kesehatannya, khususnya bagi mereka yang datang dari luar Kabupaten Sumedang,” kata dia.

Bagi peserta yang datang dari luar Sumedang, terkait dokumen kesehatan berupa surat keterangan sehat dari puskesmas atau dokter setempat.Jika memang tidak ada fasilitas yang menyebutkan bebas Covid 19.

“Jika tidak membawa surat sehat, kami akan menyarankan untuk pulang dan membuat permohonan relokasi peserta agar bisa dilakukan di lain waktu,” terang Maulana.

Selanjutnya, terkait protokol kesehatan selama UTBK, kata Maulana, peserta juga dicek dengan mengukur suhu tubuh menggunakan thermo gun. “Kemudian kita lihat juga, apakah mereka membawa alat kesehatan yang menjadi SOP mereka. Misal, ada masker dan juga handsanitizer. Jika ada yang tidak bawa master atau maskernya rusak, maka panitia akan memberikan masker kepada mereka,” beber Maulana.

Dia juga mengatakan, setiap peserta diberikan sarung tangan karet untuk perlindungan. Selain itu, UPI Kampus Sumedang juga menyiapkan tempat cuci tangan berupa wastafel portable di setiap tempat strategis.

Di lokasi ini, sudah ada 30 unit wastafel portable. Dan, khusus untuk UTBK, pihaknya menyiapkan 10 unit. “Wastafel portable di simpan di depan kampus yang bersifat tempat umum, seperti masjid dan ATM. Kemudian, di tempatkan juga di depan ruang ujian dan depan ruang tunggu. Kita siapkan wastafel portable lengkap dengan sabun dan alat kesehatan lainnya,” terang Maulana.

Selanjutnya, kata dia, dari arah gerbang, mereka dibawa menuju ruang tunggu. Pihaknya meyiapkan tiga ruangan aula untuk menampung peserta yang datang lebih awal. “Kita siapa kursi-kursi dengan jarak 2 sampai 3 meter, untuk menampung 40 orang per sesi. Sambil menunggu, tim keamanan dan tim kesehatan mendata dari mana mereka berasal, kalau mereka dari luar Sumedang ditanya dulu, di mana mereka menginapnya? Apakah pulangnya mereka akan langsung atau mampir ke tempat mana? Meskipun kami menyarankan mereka agar bisa langsung pulang ke tempat masing-masing,” beber dia.

Selanjutnya, semua peserta harus mengisi format Google form. Yang diisi langsung di ruang tunggu itu, dan form tersebut langsung tembusan ke dinas kesehatan.

“Dari ruang tunggu, mereka akan dipandu menuju tempat ruang ujian masing-masing. Di depan ruang ujian kelas pun, ada wastafel portable dan kita siapkan rambu-rambu agar jarak mereka berdiri tidak berdekatan. Dan di sana akan diperiksa lagi dokumen oleh pengawas dan teknisi ruangan,” kata dia.

Maulana mengatakan, pihaknya juga menyiapkan satu ruangan khusus untuk ruangan kesehatan. Barangkali ada hal-hal yang harus kita antisipasi secara mendadak. Jika ada yang demam atau influenza, bisa dilakukan tindakan penanganan.

“Kita persiapkan tim kesehatan dari tim internal ada enam perawat. Karena UPI Kampus Sumedang juga punya Prodi keperawatan baik D3 ataupun ataupun S1. Kami siapkan tenaga perawat yang mumpuni di bidang itu. Di samping juga ada mahasiswa tingkat akhir yang ikut dilibatkan,” katanya.

Terkait obat-obatan dan juga fasilitas kesehatan yang ada di ruangan tersebut, kata dia, semua sesuai rekomendasi dari dinas kesehatan

“Jadi sebelum UTBK ini, kami juga dengan tim yang pusat, berkoordinasi dengan Bapak Bupati, kami juga berkoordinasi dengan Bapak Kapolres dan Pak Dandim, kemudian ke Polsek setempat maupun dinas kesehatan,” tuturnya.

Dia mengaju bersyukur, surat pertama yang dilayangkan ke Dinas Kesehatan mendapat respon positif. Bahkan, Kadinkes langsung membuat rekomendasi kepada RSUD dan Puskesmas Kota Kaler dan juga Puskesmas Situ, agar menyiagakan tim perawat dan dokter setiap harinya di kampus UPI Sumedang. Juga menyiapkan ambulans,” tuturnya.

Bahkan, kata dia, secara bergiliran pejabat setempat melakukan monitoring ke UPI. Di antaranya, Kapolres, Kapolsek, Kepala Bappeda, Direktur RSUD dan juga sejumlah Kabid dari dinas terkait. “Dari Dinsos juga ada. Satpol PP, pihak kepolisan dan Dishub, turut mengamankan jalannya UTBK di kampus ini,” terangnya.

Leave a Reply